Ngopi di kafe kekinian memang jadi gaya hidup anak muda, khususnya Gen Z. Tapi, pernah nggak kamu hitung berapa duit yang keluar cuma buat segelas kopi tiap harinya? Coba bayangin kalau uang itu bukan cuma hilang, tapi malah berkembang jadi puluhan juta lewat investasi saham. Gimana caranya? Yuk, kita bongkar bareng!
Berapa Sih Duit Ngopi Kamu per Bulan?
Misalnya kamu ngopi seharga Rp25.000 per hari. Dalam sebulan (30 hari), kamu sudah habis Rp750.000. Bayangkan jika itu ditabung dan diinvestasikan dalam saham berkinerja baik, uang itu bisa tumbuh berkali-kali lipat.
Simulasi: Dari Rp750.000 per Bulan Jadi Puluhan Juta
Dengan asumsi:
- Investasi rutin: Rp750.000/bulan
- Jangka waktu: 5 tahun
- Imbal hasil rata-rata: 15% per tahun (cukup realistis di saham yang bagus)
Hasil akhirnya? Lebih dari Rp70 juta!
Kalau diperpanjang sampai 10 tahun, hasilnya bisa mencapai Rp200 juta lebih. Semua dari uang jajan kopi!
Kenapa Gen Z Harus Mulai dari Sekarang?
- Waktu adalah aset terbesar. Makin cepat mulai, makin besar potensi cuan lewat compounding (bunga berbunga).
- Literasi finansial makin penting. Di era digital, kamu bisa belajar investasi dari banyak sumber tepercaya.
- Akses mudah. Aplikasi investasi saham kini ramah pemula dan bisa mulai dengan modal kecil.
Gimana Cara Mulainya?
- Tentukan tujuan keuangan. Mau untuk dana liburan, pendidikan, atau rumah pertama?
- Pilih platform saham terpercaya. Cek legalitasnya di OJK.
- Mulai dari yang kamu ngerti. Pilih saham perusahaan besar dan stabil.
- Konsisten. Sisihkan uang ngopi tiap bulan dan investasikan rutin.
Investasi Nggak Harus Ribet
Banyak Gen Z mikir investasi saham itu rumit. Padahal sekarang, belajar saham bisa sambil scroll TikTok atau dengerin podcast. Kuncinya ada di kemauan dan konsistensi.
Penutup: Ngopi Boleh, Tapi Investasi Harus
Kamu tetap bisa nikmatin kopi favorit, tapi nggak harus setiap hari. Sisihkan sebagian buat masa depan kamu. Uang Rp25.000 sehari mungkin kelihatan kecil sekarang, tapi bisa jadi cuan besar di masa depan kalau kamu pintar mengelolanya.