Tesla, raksasa mobil listrik asal AS, kini menghadapi tantangan berat di China. Setelah bertahun-tahun mendominasi pasar EV global, perusahaan Elon Musk ini justru kian terpojok oleh serangan gencar produsen lokal seperti BYD, NIO, dan XPeng.
Tahun 2025 menjadi titik balik di mana China seolah “balas dendam” dengan kebijakan protektif dan inovasi agresif. Akankah Tesla bertahan atau justru semakin babak belur?
1. Kebangkitan Produsen Lokal China: BYD & XPeng Menyalip Tesla
BYD Jadi Raja Baru EV Dunia
- BYD berhasil menggeser Tesla sebagai produsen EV terbesar di dunia di awal 2024.
- Dengan harga lebih murah dan teknologi baterai unggulan, BYD menguasai 40% pasar EV China.
- Tesla Model Y dan Model 3 kalah bersaing dengan BYD Seal dan BYD Atto 3.
XPeng & NIO dengan Teknologi Autonomous Lebih Maju
- XPeng dan NIO mengembangkan autopilot level 4, sementara Tesla masih di level 3.
- Dukungan penuh pemerintah China membuat brand lokal lebih mudah dapat subsidi.
2. Kebijakan China yang “Memukul” Tesla
Pembatasan Impor & Aturan Data Ketat
- China memperketat regulasi data kendaraan asing, menghambat operasional Tesla.
- Mobil Tesla dilarang masuk area strategis militer karena kekhawatiran mata-mata.
Subsidi untuk Produsen Lokal
- Pemerintah China memberikan insentif besar untuk EV buatan dalam negeri.
- Tesla justru kena pajak lebih tinggi karena dianggap sebagai perusahaan asing.
3. Penurunan Penjualan & Respons Tesla
Market Share Tesla Anjlok
- Pada Q1 2025, penjualan Tesla di China turun 25% (YoY).
- Harga terus dipotong, tetapi tetap kalah dengan BYD yang lebih murah.
Elon Musk Berusaha Bertahan
- Tesla berencana buat pabrik baru di Shanghai khusus model “Model 2” murah.
- Tapi, proyek ini terhambat izin dan tekanan politik AS-China.
4. Masa Depan Tesla di China: Bangkit atau Bangkrut?
Prediksi Analis: Tesla Bisa Keluar dari China?
- Beberapa analis meramalkan Tesla akan fokus ke Eropa & AS jika terus tertekan.
- Tapi, kehilangan China berarti kehilangan 40% pasar EV global.
Peluang Tesla Jika Beradaptasi
- Kolaborasi dengan perusahaan lokal mungkin jadi solusi.
- Inovasi baterai dan AI harus lebih cepat dari rival China.
Pertarungan Sengit Tesla vs China Belum Berakhir
Tahun 2025 menjadi tahun penuh ujian bagi Tesla di China. Dengan tekanan regulasi, persaingan ketat, dan penurunan penjualan, Elon Musk harus segera mengambil langkah strategis.
Jika tidak, bukan tidak mungkin Tesla akan semakin babak belur dan kehilangan dominasinya di pasar EV terbesar dunia.