Penyakit jantung selama ini identik dengan usia lanjut. Namun, tren terbaru menunjukkan hal yang mengkhawatirkan: semakin banyak anak muda yang didiagnosis mengidap penyakit jantung. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar—apa sebenarnya penyebabnya?
Penyakit Jantung Tidak Lagi Milik Orang Tua
Beberapa tahun terakhir, dokter dan ahli kesehatan mulai mencatat peningkatan kasus penyakit jantung pada kelompok usia muda, yakni usia 20 hingga 40 tahun. Data dari berbagai rumah sakit di Indonesia menunjukkan adanya lonjakan pasien muda yang mengalami serangan jantung, hipertensi, dan gangguan irama jantung.
Dokter spesialis jantung, dr. Andri Susanto, Sp.JP, mengungkapkan bahwa gaya hidup modern menjadi salah satu biang keladi utama. “Kami melihat pergeseran tren yang sangat mencolok. Anak muda kini lebih rentan karena pola hidup yang semakin tidak sehat,” ujarnya.
Gaya Hidup Buruk Jadi Biang Keladi
Menurut para ahli, berikut ini adalah beberapa faktor utama yang membuat anak muda kini lebih rentan terhadap penyakit jantung:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak dan Gula
Fast food, minuman manis berlebih, dan camilan ultra-proses menjadi bagian dari keseharian anak muda masa kini. Pola makan ini memicu penumpukan lemak di pembuluh darah (aterosklerosis) dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
2. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari, terutama karena pekerjaan yang banyak dilakukan di depan komputer dan kurangnya aktivitas fisik harian, turut memicu gangguan metabolik yang berujung pada penyakit jantung.
3. Stres dan Kurang Tidur
Tekanan hidup, overworking, dan insomnia yang banyak dialami generasi muda juga memicu lonjakan hormon stres (kortisol), yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan gangguan jantung lainnya.
4. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Meski kampanye anti rokok sudah masif, namun data menunjukkan tingkat konsumsi rokok pada usia muda masih tinggi. Padahal, merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung.
Faktor Genetik Tak Bisa Diabaikan
Selain gaya hidup, faktor keturunan atau genetik juga memegang peranan penting. Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, risiko terkena penyakit serupa di usia muda bisa meningkat, terutama jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat.
Pencegahan Sejak Dini, Kunci Utama
Meski terdengar mengkhawatirkan, kabar baiknya adalah penyakit jantung bisa dicegah—bahkan sejak usia muda. Berikut beberapa tips dari dokter untuk menjaga kesehatan jantung:
- Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan makanan berserat tinggi
- Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari
- Cek kesehatan secara berkala, termasuk tekanan darah dan kadar kolesterol
- Kelola stres dengan baik, melalui meditasi, hobi, atau konseling
- Tidur cukup dan hindari begadang berlebihan
Kesimpulan
Tren meningkatnya penyakit jantung pada anak muda adalah sinyal peringatan bagi kita semua. Jangan tunggu tua untuk peduli pada jantungmu. Mulai dari sekarang, ubah gaya hidupmu menjadi lebih sehat dan seimbang. Karena kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang yang dimulai dari hari ini.